hhshgsh

uygih

Senin, 21 Januari 2013

Tidur Ala Aktifis



Seseorang tidak akan pernah keluar dari berbagai macam aktivitas, hari ke hari, jam ke jam akan selalu dikejar jam tayang. Apalagi seseorang yang suka bekerja keras seperti para mahasiswa yang menjadi aktivis, pasti hari-harinya dipenuhi dengan target-target kerja yang luar biasa. Selain tugas perkulihan yang menumpuk, tugas-tugas keorganisasian dan keharus-harusan lain menuntut harus diselasaikan.
Tubuh manusia yang fisiologisnya mempunyai banyak peran untuk keberlangsungan hidup tentu akan menjadi korbannya. Kapasitas kerja otot, sistem saraf, sistem pencernaan dan sistem lainya memerkukan perlakuan bijak dari pemiliknya. Tidak hanya dipekerjkan tapi juga perlu diistirahatkan, untuk pemulihan kembali dan menjaga kesetabilan vitalitas fungsi organ tersebut.
Sebagai para aktivis, kita harus bijaksana memperlakukan organ tubuh kita, mereka juga mempunyai hak untuk diperlakukan sebaik-baiknya. Selain pola makan yang sehat, olahraga teratur istirahat pun perlu diperhatikan. Memporsir kerja otot dan otak selama 24 jam tdk baik manusia memerlukan beberapa jam dalam 24 jam untuk istirhat. Istirhat yang dianjurkan adalah tidur. Menurut peneletian istirhat yang paling baik adalah tidur, kareana tidur dapat menjaga keseimbangan mental,emosional, dan kesehatan. Selain itu, setres pada paru-paru,sistem kardiovaskuler, endokrin, dan sistem lainya dan menurunkan aktivitasnya. Secara umum terdapat efek fisiologis tidur, pertama efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagai susunan saraf. Kedua efek pada struktur tubuh yang dapat memulihkan kesegaran dan fungsi organ dalam tubuh.
Menurut penelitian kebutuhan tidur nanusia dalam sehari semalam diusia 12-18 tahun selama 8,5 jam dan 18-40 tahun selama 7-8 jam. Waktu yang sangat panjang bukan? Yang menjadi permasalahan bagaimana dengan para aktivis yang suka mengurangi waktu tidurnya? Apakah akan berdamapak buruk terhadap vitalitas tubuh mereka? Dan bagaimana solusinya untuk tetap menjaga vitalitas tubuh walau mengurangi waktu kebutuhan tidur?
Ternyata para aktivis tak perlu hawatir, kita tetap bisa laksanakan seluruh aktivitas, target-target jam tayang dan tugas-tugas kita walau harus mengurangi istirhat tidur kita dengan tetap menjaga vitalitas tubuh. Ternyata kulitas tidur seseorang lebih baik dari pada kuntitas tidur, maka yang harus ditekankan untuk para aktivis adalah menjaga kulitas tidur. Kulitas tidur yang baik menurut para peneliti adalah di malam hari, ajaran agama pun menambahkan jangan tidur di sore dan subuh hari. Ilmu pengetahuan membuktikan karena saat itu terjadinya pergantian udara yang kurang baik untuk kesehatan, membawa udara yang banyak mengandung disease  sehingga utuk posisi sedang tidur saat sistem kekebalan tubuh diistirahatkan sangat mudah untuk terkena penyakit. Kulitas tidur pun terjaga dengan melaksanakan pola tidur yang baik dan benar. Pola ini telah diajarkan oleh Rosululloh saw 500 abad tahun yang lalu dan telah dieliti kebenaranya oleh pakar kesehatan.
Sebelum tidur biasakan membersihkan diri dengan berwudhu’ dan bersiwak (mengosok gigi). Meskipun Cuma tidur bukan berarti seenaknya saja. Tidurlah dengan pakaian yang pantas, jangan pakaian yang menyiksa raga seperti ketat dan menyesakan sehinggga mengganggu ketentraman tidur. Ada baiknya sebelum tidur membersihkan tempat tidur agar sangat nyaman. Jangan sampai lupa berdoa dan berdzikir. Dengan berdoa dan berzikir Insya Allah terhindar dari mimpi buruk.
Rasulullah tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Rasulullah selalu mengajak umatnya agar selalu bangun sebelum waktu subuh serta melaksanakan sholat shubuh di masjid. Selain mendapat pahala, dengan berjalan ke masjid, kita akan menghirup udara subuh yang segar dan mengandung oksigen. Karena itu orang yang suka bangun pagi dan menghirup udara pagi mempunyai paru-paru yang lebih kuat dan sehat. Disamping itu, udara subuh dapat memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan. Keuntungan yang akan diperoleh adalah badan sehat, otak cerdas, penghidupan lapang dan mendapatkan kebaikan di dunia akhirat.
Sebelum tidur dianjurkan untuk berdoa, sebagaimana Rasulullah mencontoh doa sebelum tidur: “Dengan namaMu ya Allah, aku hidup dan aku mati” (HR Bukhari-Muslim). Kemudian ketika bangun tidur kita juga dianjurkan untuk berdo’a: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Dan kepadaNyakita semua berkumpul” (HR Bukhari)
Prinsipnya, cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di awal malam dan bagun pada pertenganhan malam kedua. Biasanya Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan sholat sampai waktu diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan di AS selama enam tahun dengan responden berusia 30 sampai dengan 120 tahun menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 8 jam sehari memiliki risiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang bisa tidur 6 – 7 jam sehari. Nah Rasulullah SAW biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak lebih dari 8 jam.
Cara tidur Rasulullahpun sarat makna. Ibnu Qoyyim, seorang intelektual Islam berkata: “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur Rasulullah, niscaya ia akan memahami pola tidur yang benar dan paling bermanfaat untuk badan dan organ tubuh”. Ibnu qayyim Al Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh kearah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Tekadang beliau memiringkan badannya kesebelah kiri sebentar,untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien.
Tiga manfaat yang dapat diambil dari posisi tidur miring ke kanan, yaitu:
a.        Menjaga saluran pernafasan
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.
b.        Menjaga kesehatan jantung
Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan, karena darah yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.
c.        Menjaga kesehatan paru-paru
Siti Dede Adawiyah d3 Kebidanan Unigal
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri,  jantung akan menekan paru-paru  kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik. Namun Rasullah juga terkadang miring ke kiri untuk sementara dan kemudian kembali lagi miring ke kanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar